Setitik air, jatuh, dari awan di langit
alangkah kecil hatinya, melihat samudera luasKatanya,
‘Siapa aku ini, jika ia ada?
Jika ia ada, maka aku mesti tiada.’Saat ia saksikan dirinya rendah
dari matanya yang tunduk ke bawah,
Tiram di dasar menerimanya sepenuh hati
lalu membentuknya, dalam cangkang.
Dan terjadilah, dengan itu
takdirnya tersegel kokoh.
Maka jadilah ia mutiara mahkota,
menambah mulia kepala Sang Raja.Dengan menyelam dalam di kerendahan,
tinggi ia terangkat ke kemuliaan.
Awalnya ia ketuk gerbang ketiadaan diri,
akhirnya ia jadi dirinya sepenuh diri.Sedikit manusia yang ber-aql,
mereka pastilah rendah hati:
sebagaimana cabang pohon yang sarat buah,
begitu rendah ia merunduk ke tanah.
“The Pearl” - Sheikh Muslihuddin Sa’di Al-Shirazi, penyair sufi Persia abad 12.
diterjemahkan oleh Herry Mardian