Mungkin saat umur ku belasan tahun, baru ku sadari, jari jemari ku benar-benar ku rasakan....dan aku benar-benar memahami dan melihat dengan yang sesungguh nya dengan mata kepalaku sendiri apa yang mata ini lihat.
Berbagai benda, orang-orang, benar benar aku lihat dan aku rasakan dengan sentuhan jari jemari di tangan ku ini.
Dan dengan telinga ku sendiri, aku benar-benar mendengarkan suara-suara...berbagai suara yang dihasilkan berbagai benda, berbagai suara dari orang-orang, berbagai suara yang selama ini aku tahu itu musik dan masih banyak lagi...
Dan baru dua tahun ini aku benar-benar melihat, merasakan dan mendengar...apa yang ada di dalam diriku, bukan hanya sekedar melihat dengan mata, merasakan dengan jemari dan mendengar dengan telinga....baru dua tahun ini, aku merasakan hidup yang ada dalam hidup aku yang sudah dua puluh tujuh tahun ini.
Aku baru menyadari aku hidup dan ada dan ikut menjadi bagian dari kehidupan umat manusia di abad ke-20 ini pada saat umurku sudah belasan....sungguh terlambat!
Dan sungguh beruntungnya aku (meski baru dua tahun saja) aku sudah merasakan hidup yang sesungguhnya.
belasan tahun lalu, pada suatu waktu, dimana saat itu hanya aku yang mencoba menyepi dan menepi dari hiruk pikuk kegiatanku (saat itu masih sekolah....dan sudah di hadapi dengan berbagai macam masalah kehidupan, yang..yah cukup berat di bandingkan dengan sebagaian kecil orang seusiaku...sebagian banyak nya mungkin lebih berat lagi masalahnya yang di hadapi, jadi aku masih bersyukur juga).
Lalu, aku benar-benar merasakan jari jemariku benar-benar bisa merasakan benda-benda sekitarku yang aku sentuh...aku coba menekan keras jari-jariku, dan aku merasakan sakit!....jadi aku benar-benar merasakan secara fisik bahwa aku hidup.
Lalu aku melihat sekeliling....aku yakini apa yang aku lihat benar-benar nyata, aku coba sentuh, ya memang berasa....hahahaaa....kalau di lihat-lihat lagi, aku seperti orang primitif yang belum pernah lihat benda-benda yang ada di kamarku, standar saja sih....hanya tempat tidur, lemari baju, kipas angin kecil dan meja kecil, tanpa kursi untuk tempat aku belajar (belajarnya duduk saja sambil menghadapi meja kecil tadi)
Tak lama, aku mendengar suara-suara...yaaaa....sebenarnya aku tau suara-suara itu aku kenali...suara mama aku sedang berbicara dengan kakak aku di kamar sebelah...suara kipas angin, suara tikus yang sedang berlarian diatas loteng dan lain-lain...tapi aku benar-benar MENYADARI kalau aku bisa mendengar nya semuaaa!
Lalu aku mulai berfikir yang aneh-aneh...saat itu aku belajar di sekolah tentang agama yang selama ini aku yakini sejak kecil (karena keluarga aku islam, maka aku belajar agama islam di sekolah)kalau aku bisa merasakan sakit, seperti pada saat aku menekan jari-jariku, berarti aku bisa merasakan api neraka, jika aku berbuat dosa di dunia....hiiiiiiiyyyy...seram, api dunia saja sudah panas, bagaimana api neraka??? (menurut agama yang aku pelajari, api neraka itu berlipat-lipat panasnya dari pada api di dunia)
dan yang lebih extrem nya lagi, aku sempat berfikir (sebenarnya ini masih sering terlintas dalam pikiran aku sampai sekarang) kalau orang lain yang ada di dunia ini, termasuk keluarga aku sendiri...mama, papa, kakak, adik dan bahkan kucing peliharaan ku, hanya bersandiwara hidup menemani ku di dunia ini, mereka punya peran & skenario masing-masing yang harus mereka jalani, dan mereka menjalaninya bersama-samaku.
Peran-peran mereka hanya untuk menguji aku saja, apa aku bisa menjadi orang yang baik, atau menjadi orang yang jahat!
Sekarang, semenjak dua tahun lalu, banyak sekali peristiwa, yang membuka jalan pikiran aku, bahwa aku sedang dalam fase atau proses baru, layaknya kepompong, semenjak dua tahun lalu, aku yang dulu masih seperti ulat, kini berada dalam kepompong.
Entah apa rasanya dan apa yang terjadi di dalam kepompong yang sebenarnya, tapi saat inilah semenjak dua tahun lalu, aku merasakan aku sedang berada di dalam kepompong.
Semua peristiwa yang menimpaku, sungguh-sungguh tak pernah aku bayangkan sebelumnya akan terjadi pada diriku. sebenarnya, tak sedikit peristiwa yang terjadi adalah peristiwa yang tak mengenakan dan tak menyenangkan...namuuuun.......semuanya punya makna! daaaannn....maknanya sungguh indah!!!!!!!
Aku seperti bawang yang sedang di kupas, dan sepertinya hendak di beri "kulit" baru.
Aku seperti sedang di sikat seperti toilet kotor yang sedang di bersihkan dari kotoran, sakit memang, tapi aku merasakan aku akan menjadi bersih! (meski memang masih menjadi toilet.... tapi paling tidak, toilet yang bersih, lah)
Aku seperti sedang di bacakan surat balasan dari surat aku yang pernah aku kirimkan belasan tahun lalu kepada seseorang (entah siapa), karena semua pertanyaan yang pernah terlintas di benak aku dulu, belasan tahun lalu, seolah-olah di jawab sekarang, dengan berbagai macam cara mengungkapkannya atau menunjukan jawabannya.
Dan yang lebih "asyik" lagi, aku seperti sedang mengendarai atau menyetir mobil yang mobilnya bisa jalan sendiri!
kalau seseorang mengendarai mobil yang pasti kemana mobilnya itu pergi adalah karena kehendak si supir, tapi kalau yang aku alami saat ini adalah mobilnya punya kehendak sendiri mau pergi kemana, jadi...sekeras apa pun usaha si supir, sepandai apa pun si supir mengendarai mobil, tetap saja mobilnya punya arah & tujuan sendiri, entah mau pergi kemana, lewat jalan mana, berapa lama sampai ke tujuan nya.
So, now...what ever happen to me, i just face it all and i just let it be ...
we'll see what happen next.
*GOD, i just one of your actor that doing your scenario and i try not to doing improvisation, because i don't want you to say..."CUT, Re-Take!"
SUBUD
Winter Sonata
You're My Everything
Don't Sleep Away This Night
Ordinary People
Tercipta Untukku
Memories in Bali
Full House
Saturday, March 21, 2009
Subscribe to:
Posts (Atom)
Denting
Everytime
Who am i .. ??
You Are a Dreaming Soul |
You Are Midnight |
You Are The Star |
You Are Wind |
You Are a Daisy |
You Are Winter! |
You Are Psyche! |
You Are a White Rose |
You Belong in London |
You Are Spider-Man |
You Were A Jaguar |
In a Past Life... |
The Keys to Your Heart |
Me, My Self and I
- dejavu
- Sementara di dunia, Indonesia
- Just an ordinary people who live with dreams & hope. I used to make a poem to shared what I feel, shared what's in my thought and shared because I can't say it through.